11 Alasan Jangan Menggunakan Flash untuk Website

11 Alasan Jangan Menggunakan Flash untuk Website

c503a03a34045b559d3dfcdcce1900a1

Saat ini website sebaiknya dibuat tanpa teknologi Flash (Adobe) terutama Full Flash Website. Kenapa? Minimum ada 11 alasan:

  1. SEO (Search Engine Optimization) tidak optimal dengan Flash. Buat apa website kita bagus, tetapi tidak ditemukan orang yang mencari menggunakan search engine (google, yahoo, bing).
  2. Beberapa browser sudah benar-benar tidak mengimplementasikan flash. Dimulai dengan Apple. Steve Jobs yang kelihatannya menolak Flash untuk berjalan di semua OS dia. Menurutnya flash tidak aman dan membuat lambat. Dan lagi-lagi Steve Jobs benar. Jika anda menggunakan flash pada full website anda, atau sebagian website anda, maka bisa dipastikan tidak keluar jika diakses oleh iphone, ipad, ipod, dan mac dengan browser standard mereka. Apakah anda sudah siap kehilangan pengunjung yang menggunakan iOS Apple?
  3. Beberapa feature phone dan smartphone yang lama juga tidak mendukung flash, terutama karena alasan performance.
  4. Flash site memerlukan pengguna menginstall pertama kali menginstall flash plugin di browsernya. Kadang-kadang belum tentu semua orang siap menginstall plugin tersebut, atau jika seseorang bekerja di perusahaan asing yang ketat dalam instalasi maka belum tentu ada ijin instalasi Flash.
  5. Adobe tidak mensupport lagi di browser-browser mobile phone sejak versi 11.1 (http://en.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash).
  6. Untuk full website yang menggunakan flash, maka tombol back di browser akan otomatis masuk ke website sebelumnya. Padahal kita menghendaki pengunjung tidak segera keluar dari situs kita.
  7. Juga secara user experience kadang-kadang beberapa situs website berbeda. Pengunjung senang menggunakan hal yang sudah biasa digunakan di mana-mana. Flash site membuatnya jadi sebaliknya (kadang-kadang).
  8. Untuk ukuran file yang sama besarnya (total waktu download yang sama), user akan merasakah flash lebih lama dibandingkan situs html biasa. Karena full flash website biasanya harus mendownload keseluruhan situs baru kita dapat melihat hasilnya. Karena itu situs dengan flash biasanya ada angka dari 0% – 100%.
  9. Developer yang membuat flash juga membutuhkan biaya yang lebih dibandingkan dengan developer HTML misalnya. Mereka harus membeli license dari Adobe (atau sewa, <- belum tahu sekarang gimana).
  10. Update situs yang menggunakan Flash tidak semudah situs yang menggunakan HTML. Situs HTML banyak yang sudah menggunakan framework berbasiskan CMS yang lawas (drupal, wordpress, dll).
  11. Sulit melakukan bookmarking pada halaman tertentu. Situs yang menggunakan full website sangat sulit untuk di bookmark, karena semua URLnya sama.

Flash sebelumnya memiliki kelebihan penggunakan rich media interaction dengan sangat baik di bermacam-macam browser dan device. Dengan munculnya HTML 5 maka hal ini berangsur-angsur menjadi tidak relevan lagi. Walaupun demikian, di beberapa penggunaan, Flash masih dibutuhkan. Misalnya games, streaming video, atau jika kita tidak menghendaki suatu bagian mudah dicopy.

Buat saya, masalah open source atau proprietary bukanlah masalah untuk menentukan pilihan di sini.
Tentu saja jangan juga mengharapkan teknologi microsoft yang mirip-mirip ya… (Silverlight).

by: Mico Wendy

Evernote helps you remember everything and get organized effortlessly. Download Evernote.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


×

Hi!

Pilih salah satu akun Tim Support kami dibawah ini, melalui WA (0818205904) atau bisa juga kirim email ke [email protected]

× Ada yang bisa kami bantu?